Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Ragunan
—  Kelurahan  —
NegaraIndonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Selatan
KecamatanPasar Minggu
Kodepos12550

Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu memiliki kode pos 12550

Kelurahan ini terletak di kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di kelurahan ini terletak Kebun Hewan Ragunan.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar ..... ... jiwa dan luas ..... ... km2.

Kelurahan ini berbatasan dengan ..... ... di sebelah utara, Kelurahan Cilandak Timur; Kecamatan Cilandak di sebelah barat, Kelurahan Jatipadang ..... ... di sebelah timur dan Kelurahan Jagakarsa; Kecamatan Jagakarsa di sebelah selatan.

Sejarah

Nama Ragunan bersumber dari Pangeran Wiraguna, yaitu gelaran yang disandang tuan tanah pertama daerah itu, Hendrik Lucaasz Cardeel, yang diperolehnya dari Sultan Banten Abunasar Abdul Qahar, yang biasa dikata Sultan Haji, putra Sultan Ageng Tirtayasa.

Menarik bagi disimak, bagaimana seorang Belanda kelahiran Steenwijk, dianugerahi gelar begitu tinggi oleh Sultan Banten, musuh Belanda. Sekilas, rangkaian peristiwanya jangan-jangan dapat digambarkan sebagai berikut.

Pada tahun 1675 dari Banten terbetik berita, bahwa beberapa dari Keraton Surasowan, tempat bertahtanya Sultan Ageng Tirtayasa, terbakar Dua bulan setelah kebakaran itu datanglah Hendrik Lucaasz. Cardeel, seorang juru kontruksi, mengaku melarikan diri dari Batavia, karena berhasrat memeluk agama Islam dan membaktikan dirinya kepada Sultan Banten. Bak pucuk dicinta, ulam pun tiba, Sultan masih membutuhkan ahli kontruksi yang berpengalaman, tanpa dicari datang sendiri. Lalu Cardeel ditugaskan oleh Sultan bagi memberi petunjuk pembangunan istana, dan lalu kontruksi – kontruksi lainnya, termasuk bendungan dan istana peristirahatan di sebelah hulu CiBanten, yang lalu dikenal dengan akap bendungan dan istana Tirtayasa.

Seluruh perhatian sultan Tirtayasa seolah – olah tersita kesibukan pembangunan yang dilaksanakan oleh Cardeel. Rupanya tidak sedikit pun terlintas dalam akalnya bagi menjalankan suatu pergerakan militer ke Batavia, ketika beberapa agung kecakapan Kompeni masih dikerahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam rangka “membantu” Mataram menghadapi Pangeran Trunojoyo, dari tahun 1677 hingga kesudahan tahun 1681.

Dalam pada itu Sultan Haji, terus–menerus mendesak supaya ia segera dinobatkan dilahirkan Sultan. Yang belakang sekalinya terjadilah perang perebutan tahta selang ayah dan anak. Dalam keadaan terdesak, Sultan Haji mengirim utusan ke Batavia , bagi memohon bantuan Kompeni. Dengan bantuan Kompeni yang belakang sekalinya Sultan Haji berhasil menduduki tahta Kesultanan Banten, sudah benda/barang tentu dengan keharusan memadai segala tuntutan penolongnya, Belanda.

Adapun yang diutus ke Batavia, bagi memohon bantuan itu, tidak lain tidak bukan, yaitu Kiai Aria Wiraguna, alias Cardeel. Atas jasanya itu, Cardeel dinaikkan gelarannya, dilahirkan Pangeran Wiraguna.

Beberapa tahun lalu oleh Pangeran Wiraguna Kesultanan Banten terasa sempit, karena semakin banyak yang tidak menyukainya. Pada tahun 1689 Cardeel pamit kepada Sultan, dengan dalih akan pulang dulu kenegerinya. Tetapi ternyata ia terus berlokasi tinggal tetap di Batavia, lagi memeluk agama Kristen dan dilahirkan tuan tanah yang kaya raya. Tanahnya yang terluas yaitu dikawasan yang namanya hingga matang ini mengingatkan kita pada seseorang Belanda zaman VOC yang sangat beruntung, Hendrik Lucaasz Cardeel bergelar Pangeran Wiraguna.[1] Letak makamnya sekarang sudah tidak terlacak namun namanya tetap terabadikan.

Footnote

  1. ^ Sumber De Haan 1910, 1911, 1935; Colenbrander 1925, jilid 2
Kelurahan di kecamatan-kecamatan di kota Jakarta Selatan
 
Cilandak
Lambang Kota Administrasi Jakarta Selatan
 
Jagakarsa
 
Kebayoran Baru
 
Kebayoran Lama
 
Mampang Prapatan
 
Pancoran
 
Pasar Minggu
 
Pesanggrahan
 
Setiabudi
 
Tebet


Sumber :
id.wikipedia.org, discussion.web.id, jakarta-barat.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dan lain sebagainya.