Republik Angola yaitu sebuah negara yang terletak di Afrika anggota barat tenaga. Angola berbatasan dengan Namibia, Republik Demokratik Kongo, Zambia dan Samudra Atlantik. Cabinda, sebuah provinsi Angola mempunyai bentuk eksklave, berbatasan dengan Republik Kongo. Luas wilayah Angola hampir dua kali luas pulau Borneo; menempati peringkat ke-22 sedunia (setelah Niger dan sebelum Mali). Negara ini adalah salah satu produsen kopi utama di alam dan termasuk negara terkaya di Afrika berkat sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga.
Sejarah

Ratu Nzinga dalam perundingan perdamaian dengan gubernur Portugis di, 1657.
Pemukim awal daerah ini ialah suku pemburu-pengumpul Khoisan. Secara besar-besaran mereka digantikan oleh suku Bantu selama migrasi Bantu. Di Angola hari ini, Portugal singgah pada 1483 di Sungai Kongo, di mana Negara Kongo, Ndongo dan Lunda keberadaan. Negara Kongo membentang dari Gabon modern di utara sampai Sungai Kwanza di selatan. Pada 1575 Portugal membentuk koloni Portugis di Luanda yang berbasis pada perdagangan budak. Secara bertahap bangsa Portugis mengambil kontrol di garis pantai sepanjang 100 tahun ke-16 melewati serangkaian perjanjian dan perang. Mereka membentuk koloni Angola. Bangsa Belanda menduduki Luanda antara 1641-48, memberikan desakan untuk negara-negara anti-Portugis.
Pada 1648 Portugal mengambil lagi Luanda dan mengawali babak penaklukan militer di negara Kongo dan Ndongo yang habis dengan kemenangan Portugis pada 1671. Kendali administratif penuh Portugis atas urusan dalam negeri tidak terjadi sampai awal 100 tahun ke-20. Pada1951 koloni itu dibenahi lagi sebagai provinsi seberang lautan, juga dinamakan Afrika Barat Portugis. Saat Portugal menolak babak dekolonisasi decolonization 3 gerakan kemerdekaan bermunculan:
- Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (Movimento Popular de Libertação de Angola MPLA), yang berbasis di Kimbundu dan kaum terpelajar ras campuran Luanda, berkomunikasi dengan partai komunis di Portugal dan Blok Timur;
- Front Pembebasan Nasional Angola (Frente Nacional de Libertação de Angola, FNLA), dengan landasan etnis di kawasan Bakongo di utara dan berkomunikasi dengan Amerika Serikat dan rezim Mobutu di Zaire; dan
- Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (União Nacional para a Independência Total de Angola, UNITA), dipandu oleh Jonas Malheiro Savimbi dengan basis etnis dan tempat di jantung kota Ovimbundu di tengah negeri.
Setelah 14 tahun perang gerilya untuk kemerdekaan, dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer, partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan didklarasikan pada November 1975. Hampir segera, perang beradik-berkakak pecah antara MPLA, UNITA dan FNLA, diperburuk oleh campur tangan asing. Pasukan Afrika Selatan bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa di sana tidak keberadaan gangguan (oleh negara Angola merdeka yang baru) di Namibia, yang saat itu sedang di bawah pendudukan AfSel (Hodges, 2001, 11). Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba masuk untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, membikinnya dapat mengelola ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada bulan November, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama.
Pada 1976, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA (dideking oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru untuk kekuasaan.
Konflikpun pecah, dipicu oleh geopolitik Perang Dingin dan oleh kesanggupan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA menjadikan pajak atas SDA minyak lolos pantai, sedangkan UNITA mengakses berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melewati perbatasan negeri itu yang keropos (LeBillon, 1999).
Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden saat itu (dan kini) Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang dijaga PBB, UNITA menyatakan keberadaannya penipuan dan perang pecah lagi.
Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional diwujudkan pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998, meninggalkan jutaan ribu orang tuna wisma. Presiden José Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi kerakyatan akhir suatu peristiwa konflik.
Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak wafat dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai oposisi utama. Meski nampaknya mempunyainya politik negeri itu akan lagi pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan babak kerakyatan tetap terjadi. Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang bertempur buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertação do Enclave de Cabinda). Akhir suatu peristiwanya Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique.
Angola, seperti banyak negara Sub-Sahara, ialah tempat berjangkitnya penyakit menular secara perodik. Pada April 2005, Angola di tengah-tengah berjangkitnya virus Marburg yang dengan cepat menjadi tempat berjangkitnya penyakit berdarah terburuk dalam catatan sejarah, dengan lebih dari 237 orang wafat dilaporkan dari 261 kasus yang dilaporkan, dan telah menyebar ke 7 dari 18 provinsi dari 19 April 2005.
Politik
Pemerintah badan eksekutif Angola terdiri dari Presiden, Perdana Mentri (yang terakhir yaitu Fernando da Piedade Dias dos Santos) serta Dewan Menteri.
Pembagian administratif
- Artikel utama: Provinsi di Angola, Kotamadya di Angola
Angola terbagi atas 18 provinsi (províncias) dan 158 kotamadya (municípios).
Provinsi-provinsinya ialah:
- 1 Bengo
- 2 Benguela
- 3 Bié
- 4 Cabinda
- 5 Cuando Cubango
- 6 Cuanza Norte
| - 7 Cuanza Sul
- 8 Cunene
- 9 Huambo
- 10 Huila
- 11 Luanda
- 12 Lunda Norte
| - 13 Lunda Sul
- 14 Malanje
- 15 Moxico
- 16 Namibe
- 17 Uige
- 18 Zaire
|
Kotamadya: lihat Kotamadya di Angola
Geografi
Angola dibatasi oleh Namibia di sebelah selatan, Zambia di sebelah selatan, Republik Demokratik Kongo di sebelah timur laut, dan Laut Atlantik Selatan di sebelah barat. Kawasan eksklaf dari Cabinda juga berbatasan dengan Republik Kongo di sebelah utara. Ibukota Angola, Luanda, terletak di pantai Atlantik di barat laut negara ini.
Ekonomi
Ekonomi dari Angola keberadaan dalam kekacauan karena perang yang berkepanjangan selama hampir seperempat 100 tahun. Angola sebenarnya mempunyai sumber tenaga, tapi pendapatan per kapita negara ini termasuk yang terendah di alam. Sekitar 85% dari masyarakat melakukan pekerjaan di anggota agrikultur/pertanian. Produksi minyak adalah sumber ekonomi terbesar negara ini, dengan kontribusi 45% dari GDP dan 90% dari ekspor negara. Pengawasan di industri minyak dikontrol oleh Sonangol Group, sebuah konglomerat yang dimiliki oleh pemerintah Angola. Meskipun perjanjian damai sudah ditandatangani pada tahun November 1994, tapi jutaan lahan tetap terbengkalai, dan probabilitas pertempuran sedang jangan-jangan terjadi, dan petani-petani sedang enggan untuk menggarap sawahnya. Maka, kebanyakan persediaan makanan pun sedang banyak yang harus diimpor. Ekonomi negara ini bertumbuh 4% perkiraan dalam setahun, dari mulai tahun 1999. Pemerintah melangsungkan denominasi mata uang baru pada tahun 1999, termasuk pecahan 1 dan 5 kwanza. Produksi minyak memulai prospek yang bagus pada tahun 2000, tapi di sektor yang lain tetap tidak berkembang. Dengan keberadaannya perjanjian ekonomi strategis pada tahun 2002 dengan China, maka investasi besar-besaran oleh perusahaan China sekarang keberadaan di sektor konstruksi dan metalurgi
Komposisi Suku Bantu
Angola memiliki sejumlah masyarakat Bantu. Di bawah ini yaitu kategori suku Bantu di sana:
- Ovimbundu 37 %
- Bambundu 25 %
- Bakongo 13 %
- Balunda dan Batsokwe 8 %
- Lainnya 17 %
Lihat pula
Pranala luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, jakarta-barat.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.