Kota Medan
Kota Medan | |||
---|---|---|---|
— Sumatera ![]() | |||
![]() | |||
| |||
Slogan: Menyediakan pekerjaan sama dan sama- sama menyediakan pekerjaan bagi kemajuan dan kemakmuran Kota Medan metropolitan[1] | |||
![]() | |||
![]() ![]() Kota Medan | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari sah | 1 Juli 1590 | ||
Luas | |||
• Total | 265,10 km2 (10,240 mil²) | ||
Populasi (2012)[6] | |||
• Total | 2.122.804 jiwa | ||
• Kepadatan | 8.008/km2 (20,740/sq mi) | ||
Demografi | |||
• Suku bangsa | Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh, Sunda, Tamil | ||
• Agama | Islam (68,83%), Katolik (2.79%), Protestan (20.27%), Buddha (8.79%), Hindu (0,44%), lainnya (0,85%) | ||
• Bahasa | Indonesia, Batak, Jawa, Hokkien, Minangkabau, Mandailing, Tamil | ||
Zona waktu | WIB | ||
Kode telepon | +62 61 | ||
Kecamatan | 21 | ||
Flora resmi | Tembakau Deli | ||
Fauna resmi | Biawak | ||
Situs web | www.pemkomedan.go.id |
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya[7][8]. Kota ini juga adalah kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota Medan adalah pintu gerbang wilayah Indonesia bidang barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan bagi menuju objek wisata Brastagi di kawasan dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.
Daftar isi
Sejarah
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang menghadiri Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kelurahan yang bernama Medan. Kelurahan ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak sebagian tahun bermukim disana bagi menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan dibentuk menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membentangkan perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.[9]


Di kesudahan zaman ke-19 dan awal zaman ke-20 terdapat dua gelombang migrasi agung ke Medan. Gelombang pertama berupa kemunculan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan tamat menghadirkan orang Tionghoa, karena sebagian agung dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering menyediakan kerusuhan. Perusahaan yang belakang sekali sepenuhnya menghadirkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan yang belakang sekali didorong bagi membentangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kemunculan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan bagi menyediakan pekerjaan sebagai buruh perkebunan, tetapi bagi berdagang, dibentuk menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah sebagian kali menyediakan perluasan areal, dari 1.853 ha dibentuk menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Pemilihan umum kepala kawasan Kota Medan 2010
Pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin memperoleh banyak suara terbanyak pada Pemilihan Umum Kepala Kawasan Kota Medan yang dilaksanakan dalam 2 putaran. Putaran pertama disertai oleh 10 pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota. Dalam putaran kedua, pasangan Rahudman-Dzulmi berjumpa dengan pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti. Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin dilantik pada tanggal 26 Juli 2010 di gedung DPRD Kota Medan oleh Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, atas nama Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.[2][3][4]
Pemerintahan

Kota Medan dipandu oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Medan dijabat oleh Rahudman Harahap dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Dzulmi Eldin. Sejak 15 Mei 2013, Rahudman Harahap dinonaktifkan dan Dzulmi Eldin dibentuk menjadi pelaksana tugas wali kota Medan.[5]
Wilayah Kota Medan dibagi dibentuk menjadi 21-kecamatan & 151-kelurahan:
Wali kota
No. | Nama | Masa jabatan |
---|---|---|
1 | Daniël Mackay | 1918 - 1931 |
2 | J.M. Wesselink | 1931 - 1935 |
3 | G. Pitlo | 1935 - 1938 |
4 | C.E.E. Kuntze | 1938 - 1942 |
5 | Shinichi Hayasaki (早崎 真一, Hayasaki Shinichi ) | 1942 - 1945 |
6 | Luat Siregar | 3 Oktober - 10 November 1945 |
7 | M. Yusuf | 10 November 1945 - Agustus 1947 |
8 | Djaidin Purba | 1 November 1947 - 12 Juli 1952 |
9 | A.M. Jalaluddin | 12 Juli 1952 - 1 Desember 1954 |
10 | Hadji Muda Siregar | 6 Desember 1954 - 14 Juni 1958 |
11 | Madja Purba | 3 Juli 1958 - 28 Februari 1961 |
12 | Basyrah Lubis | 28 Februari 1961 - 30 Oktober 1964 |
13 | P.R. Telaumbanua | 10 Oktober 1964 - 28 Februari 1965 |
14 | Aminurrasyid | 28 Agustus 1965 - 26 September 1966 |
15 | Sjoerkani | 26 September 1966 - 3 Juli 1974 |
16 | M. Saleh Arifin | 3 Juli 1974 - 31 Maret 1980 |
17 | Agus Salim Rangkuti | 1 April 1980 - 31 Maret 1990 |
18 | Bachtiar Djafar | 1 April 1990 - 31 Maret 2000 |
19 | Abdillah | 1 April 2000 - 20 Agustus 2008 |
20 | Afifuddin Lubis (penjabat) | 20 Agustus 2008 - 22 Juli 2009[10] |
21 | Rahudman Harahap (penjabat) | 23 Juli 2009[10]- 16 Februari 2010[11] |
22 | Syamsul Arifin (penjabat) | 16 Februari 2010[11] - 25 Juli 2010[2][3][4] |
23 | Rahudman Harahap[12] | 26 Juli 2010 - 14 Mei 2013[2][3][4][5] |
24 | Dzulmi Eldin (pelaksana tugas) | 15 Mei 2013 - sekarang[5] |
Geografi

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan banyak penduduk yang relatif agung. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Bagi itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan ada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batasan wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Utara | Selat Malaka |
Selatan | Kabupaten Deli Serdang |
Barat | Kabupaten Deli Serdang |
Timur | Kabupaten Deli Serdang |
Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu kawasan yang kaya dengan sumber daya dunia (SDA), khususnya di aspek perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya dunia, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu membentangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai kawasan pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) keaktifan perdagangan barang dan jasa, adun perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendesak perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, adalah kawasan Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Sungai
Sedikitnya ada sembilan sungai yang menyeberangi kota ini:
- Sungai Belawan
- Sungai Badera
- Sungai Sikambing
- Sungai Putih
- Sungai Babura
- Sungai Deli
- Sungai Sulang-Saling
- Sungai Kera
- Sungai Tuntungan
Selain itu, bagi mencegah banjir yang terus melanda sebagian wilayah Medan, pemerintah telah berproduksi sebuah proyek kanal agung yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.
Demografi
Tahun | Penduduk |
---|---|
2001 | 1.926.052 |
2002 | 1.963.086 |
2003 | 1.993.060 |
2004 | 2.006.014 |
2005 | 2.036.018 |
2007 | 2.083.156 |
2008 | 2.102.105 |
2009 | 2.121.053[13] |
2010 | 2.109.339[14] |
2012 | 2.122.804[6] |
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan banyak wanita lebih agung dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Banyak penduduk tersebut dikenal adalah penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang adalah penduduk komuter. Dengan demikian Medan adalah salah satu kota dengan banyak penduduk yang agung.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa.[14] Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.[14]
Di siang hari, banyak ini bisa meningkat sampai sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya banyak penglaju (komuter). Sebagian agung penduduk Medan bermula dari klasifikasi umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk).
Dilihat dari bangun umur penduduk, Medan dihuni lebih tidak begitu 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat edukasi, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang bisa menyediakan pekerjaan pada berbagai jenis perusahaan, adun jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan dibentuk menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004. Banyak penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Banyak penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku dari Tapanuli (Batak, Mandailing, Karo). Di Medan banyak pula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari banyak masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Kawasan di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kelurahan Keling, yang adalah kawasan pemukiman orang keturunan India.
Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari banyak tersebut, 409 orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan Tionghoa, dan 139 lainnya bermula dari ras Timur lainnya.
Etnis | Tahun 1930 | Tahun 1980 | Tahun 2000 |
---|---|---|---|
Jawa | 24,89% | 29,41% | 33,03% |
Batak | 2,93% | 14,11% | 20,93%* |
Tionghoa | 35,63% | 12,8% | 10,65% |
Mandailing | 6,12% | 11,91% | 9,36% |
Minangkabau | 7,29% | 10,93% | 8,6% |
Melayu | 7,06% | 8,57% | 6,59% |
Karo | 0,19% | 3,99% | 4,10% |
Aceh | -- | 2,19% | 2,78% |
Sunda | 1,58% | 1,90% | -- |
Lain-lain | 14,31% | 4,13% | 3,95% |
Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut *Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai suku bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93% |
Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan banyak penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
Kehidupan sosial
Pekerjaan
Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di aspek perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang dibentuk menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kebebasan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Aspek pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan edukasi tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.[15]
Etnis | Pengacara | Dokter | Notaris | Wartawan |
---|---|---|---|---|
Aceh | 2,6% | 3,9% | -- | 3,7% |
Batak | 13,2% | 15,9% | 18,5% | 8,5% |
Jawa | 5,3% | 15,9% | 11,1% | 10,4% |
Karo | 5,3% | 10% | 7,4% | 0,6% |
Mandailing | 23,6% | 14,1% | 14,8% | 18,3% |
Minangkabau | 36,8% | 20,6% | 29,7% | 37,7% |
Melayu | 5,3% | 5,9% | 3,7% | 17,7% |
Sunda | -- | -- | 3,7% | 10,4% |
Tionghoa | -- | 14,7% | 7,4% | 1,2% |
Pola pemukiman
Perluasan kota Medan telah mendesak perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang adalah penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian agung hidup di aspek perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing bagi menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kelurahan Mesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati.[15]
Edukasi
Edukasi formal | SD negeri dan swasta | SMP negeri dan swasta | SMA negeri dan swasta | Perguruan tinggi |
---|---|---|---|---|
Banyak satuan | 827 | 337 | 288 | 72 |
Sekolah Menengah Atas
- SMA Negeri 1
- SMA Negeri 2
- SMA Negeri 3
- SMA Negeri 4
- SMA Negeri 5
- SMA Negeri 6
- SMA Negeri 7
- SMA Negeri 8
- SMA Negeri 9
- SMA Negeri 10
- SMA Negeri 11
- SMA Negeri 12
- SMA Negeri 13
- SMA Negeri 14
- SMA Negeri 15
- SMA Negeri 16
- SMA Negeri 17
- SMA Negeri 18
- SMA Negeri 19
- SMA Negeri 20
- SMA Negeri 21
- MAN 1 Medan
- MAN 2 Model Medan
- MAN 3 Medan
Situs pariwisata
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Cairan Tirtanadi (yang adalah ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung London Sumatera.
Selain itu, masih ada sebagian kontruksi bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Kawasan Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti kontruksi PT. London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura. Ruko-ruko ini, kini telah disulap dibentuk menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota memprogramkan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diinginkan dengan adanya program ini menambah aliran kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke kota ini.
Di kawasan Kesawan ini, terdapat Kantor Notaris/PPAT Hj. Chairani Bustami, S.H. yang adalah salah satu Notaris tertua di Medan, setelah Alm. A.P. Parlindungan, S.H. Saat ini Hj. Chairani telah pensiun dan aktif mengajar di Universitas Sumatera Utara. Keaktifan kantor ini yang belakang sekali diubahkan oleh putra-putrinya yang juga meneruskan profesi orang tuanya sebagai Notaris.
Kontruksi tua
- Kantor Balai Kota
- Kantor Pos Medan
- Stasiun Kereta Api Lama
- Menara Bakaran Batu
- Istana Maimun
- Menara Cairan Tirtanadi
- Tjong A Fie Mansion
- PT PP London Sumatera
- Vihara Gunung Timur
- Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
- Kuil Shri Mariamman
- Masjid Al Osmani
- Masjid Raya Al Mashun
- Gereja Immanuel
- Gedung Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan
Hotel
- Grand Angkasa International Hotel
- Danau Toba International Hotel
- JW Marriott
- Grand Aston City Hall
- Grand Swissbell Hotel
- The Aryaduta Hotel
- Hotel Citi International
- Santika Premiere Dyandra Hotel
- Inna Dharma Deli Hotel
- Hotel Deli River
- Garuda Plaza Hotel
- Alpha Inn
- Grand Delta Hotel
- Hotel Grand Antares Indonesia
- Asean International Hotel
- Novotel Soechi International Hotel
- Hotel Tiara Medan
- Hotel Haji Amir, Jl Letda Sujono
- Hotel Candi
- Borobudur Asri Hotel
- Garuda Plaza Hotel
- Semarak International Hotel
- Hotel Medan Ville
Tempat Ibadah
- Masjid Al Osmani Medan Labuhan
- Masjid Raya Medan
- Mesjid Agung Medan
- Mesjid Amaliyah Panglima Denai Amplas
- Masjid Al-Musabbihin TASBI Blok C
- Masjid Al-Huda, Jl Perjuangan Tj. Rejo
- Mesjid Al Amin
- Masjid Nurul Fitri, Pasar VIII Sei Rotan Kec Percut Sei Tuan Kab Deli Serdang
- Gereja HKBP
- Gereja Immanuel
- Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII)
- Gereja Kristen Akad Baru (GKPB)
- Gereja Mawar Sharon
- Graha Bunda Maria Annai Velangkani
- Katedral Roma Katholik
- Kuil Shri Mariamman
- Maha Vihara Maitreya, Cemara Asri
- Vihara Sakyamuni, Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC), Cemara Asri
- Vihara Mahasampatti
- Vihara Borobudur
- Vihara Dharma Wijaya
- Vihara Metta Jaya
- Vihara Dharma Shanti
- Wihara Mahavira Graha - Maha Karuna Buddhist Centre (MKBC)
- Kelenteng Vihara Gunung Timur
- Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
- Cetiya Atmavichara
Wisata kuliner
- Merdeka Walk, pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan tepat ada di seberang Balai Kota Medan.
- Ramadhan Fair, khusus diungkap pada saat bulan puasa (Ramadhan) terletak bersebelahan dengan Masjid Raya Medan.
- Kuliner Pagaruyung, masakan India & Indonesia di kawasan "Kelurahan Keling" ("Kelurahan Madras").
- Asia Mega Mas Food Court Centre 唐 人 街, Terletak di Kompleks Asia Mega Mas Medan.
- Pasar Merah Square, terletak di Perlintasan H.M. Jhoni, berdekatan dengan Kampus ITM & UMSU.
- Amaliun Food Court, terletak di Perlintasan Amaliun, tidak jauh dengan Yuki Simpang Raya.
- Perlintasan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai cafe yang menawarkan berbagai hidangan.
- Perlintasan Semarang, masakan Tionghoa pada malam hari.
- Imlek Fair, khusus diselenggarakan menjelang Perayaan Imlek setahun sekali.
Transportasi
Darat


Terminal yang menanggapi masyarakat Medan:
- Terminal Sambu
- Terminal Pinang Baris
- Terminal Amplas
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya (becak mekanis/ becak motor) yang bisa ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa (becak dayung), becak motor bisa membawa penumpangnya kemana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus (angkot/oplet) dan taksi. Pengemudi becak ada di samping becak, bukan di belakang becak seperti halnya di Jawa, yang memudahkan becak Medan bagi menyeberangi perlintasan yang berliku-liku dan memungkinkan bagi diproduksi dengan harga yang minimal, karena hanya dibutuhkan sedikit modifikasi saja supaya sepeda atau sepeda motor biasa bisa digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain dari sepeda motor gandengan perang Jerman di Perang Dunia II.
Sebutan paling khas bagi angkutan umum adalah Sudako. Sudako pada awalnya menggunakan minibus Daihatsu S38 dengan mekanis 2 tak kapasitas 500cc. Bentuknya adalah modifikasi dari mobil pick up. Pada bidang belakangnya diletakkan dua buah kursi panjang sehingga penumpang duduk saling bersehadap dan sangat tidak jauh sehingga bersinggungan lutut dengan penumpang di hadapannya.
Trayek pertama kali sudako adalah "Lin 01", (Lin sama dengan trayek) yang menghubungkan antara kawasan Pasar Merah (Jl. HM. Joni), Jl. Amaliun dan terminal Sambu, yang adalah terminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil dan sedang. Saat ini "Daihatsu S38 500 cc" sudah tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan bertukar dengan mobil-mobil baru seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, Daihatsu Zebra, dan Espass.
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya adalah bemo, yang bermula dari India. Beroda tiga dan cukup masif menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo yang belakang sekali diubahkan oleh Bajaj yang juga bermula dari India, yang di Medan dikenal dengan nama "toyoko".
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar dan Tebing Tinggi-KisaranTanjungbalai-Rantau Prapat di tenggara. Perlintasan Tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Perlintasan tol Medan-Tebing Tinggi, Medan-Kuala Namu dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya.
Laut

Pelabuhan Belawan terletak di bidang utara kota. Pelabuhan ini adalah pelabuhan Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri menghubungkan Belawan dengan Penang di Malaysia.
Udara
Bandar Udara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota, dulunya menghubungkan Medan dengan kota-kota agung lainnya di dalam dan di luar Indonesia. Sejak pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013, operasional Polonia dibubarkan dan dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Kuala Namu, kelurahan Beringin, kecamatan Beringin, kabupaten Deli Serdang yang menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan kota-kota seperti Bandung, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Gunung Sitoli serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh, di Malaysia dan Singapura.
Media massa
Radio
Kota Medan juga memiliki sebagian terdiri dari 46 stasiun radio seperti:
Frekuensi | Signal | Nama | Stasiun |
---|---|---|---|
801-KHz | AM | Radio Programma-1 | RRI |
810-KHz | Radio Programma 2 | ||
830-KHz | Radio Programma 3 | ||
855-KHz | Radio Programma 4 | ||
900-KHz | Radio Bethany | Bethany | |
1127-KHz | RPDT2 Kotamadya Medan | RPDT2 | |
88.0-MHz | FM | Radio La Femme | Radio KISS Network |
88.4-MHz | Radio Swara Rakyat | ||
88.4-MHz | Radio Satya Bhakti | Poldasu | |
88.8-MHz | Radio Programma 3 | RRI | |
89.2-MHz | Radio Pasopati Perkasa | ||
89.6-MHz | Radio Visi | Kardopa | |
90.4-MHz | Radio Teladan | ||
90.8-MHz | Radio Mix | Radio KISS Network | |
91.6-MHz | Radio UMSU | UMSU | |
92.4-MHz | Radio Programma 2 | RRI | |
92.8-MHz | Radio Lite | Radio KISS Network | |
93.2-MHz | Radio J | Radio Elshinta News and Talk | |
94.3-MHz | Radio Programma 1 | RRI | |
94.7-MHz | Radio Suara Medan | ||
95.1-MHz | Radio SINDO Trijaya Medan | Radio SINDO Trijaya | |
95.5-MHz | Radio Citra Buana | ||
95.9-MHz | Radio City | ||
96.3-MHz | Radio Rhodesa | ||
96.7-MHz | Radio Dangdut Medan | RDI | |
97.1-MHz | Radio Sikamoni | ||
97.5-MHz | Radio Prambors Medan | Prambors | |
98.3-MHz | I-Radio Medan | I-Radio | |
99.1-MHz | Radio Moze | ||
99.5-MHz | Radio Mutiara | ||
99.9-MHz | Radio Istana | ||
100.2-MHz | Radio Yaska | Radio KISS Network | |
101.0-MHz | Radio Joy | ||
101.4-MHz | Radio Roris | ||
101.8-MHz | Radio Smart Medan | Radio Smart | |
102.2-MHz | Radio Bonsita | ||
102.6-MHz | Radio Star News | Radio KISS Network | |
103.0-MHz | Radio Best | ||
103.4-MHz | Radio Symphony | ||
103.8-MHz | Radio Gita | ||
104.2-MHz | Radio Maria | ||
105.0-MHz | Radio KISS | Radio KISS Network | |
105.8-MHz | Radio Delta Medan | Radio Delta | |
106.2-MHz | Radio Kardopa | Kardopa Group | |
106.6-MHz | Radio Sonya | Radio KISS Network | |
107.3-MHz | Radio Lips | ISX |
Televisi
Kota Medan juga memiliki sebagian terdiri dari 16 stasiun televisi (12 siaran nasional & 4 siaran lokal) seperti:
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama Perusahaan Ternama(PT.) | Pemilik | Status | Negara |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
23 | 487.250-MHz | UHF | Indosiar | PT. Indosiar Visual Mandiri | EMTEK (SCM) | Nasional | Indonesia | |
25 | 503.250-MHz | MNCTV | PT. Cipta Televisi Edukasi Indonesia | MNC | ||||
27 | 519.250-MHz | Trans TV | PT. Televisi Transformasi Indonesia | Trans Corp | ||||
29 | 535.250-MHz | ANTV | PT. Cakrawala Andalas Televisi | VIVA | ||||
31 | 551.250-MHz | Global TV | PT. Global Informasi Bermutu | MNC | ||||
33 | 567.250-MHz | RCTI | PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia | MNC | ||||
35 | 583.250-MHz | SCTV | PT. Surya Citra Televisi | EMTEK (SCM) | ||||
37 | 599.250-MHz | tvOne | PT. Lativi Media Karya | VIVA | ||||
39 | 615.250-MHz | Metro TV | PT. Media Televisi Indonesia | Media Group | ||||
41 | 631.250-MHz | Trans7 | PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh | Trans Corp | ||||
43 | 647.250-MHz | NET. | PT. Net Mediatama Indonesia | Grup Indika | ||||
45 | 663.250-MHz | Deli TV | SINDOtv | PT. Deli Media Televisi PT. Sun Televisi Network | SINDOMedia | Lokal | ||
47 | 679.250-MHz | TVRI Nasional | TVRI | PT. Televisi Republik Indonesia | Pemerintah Indonesia | Nasional | ||
TVRI Sumatera Utara | Pemeritah Sumatera Utara | Lokal | ||||||
49 | 695.250-MHz | DAAI TV | PT Daya Angkasa Andalas Indah Televisi | Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia | ||||
53 | 727.250-MHz | B-Channel Medan | PT. Metropolitan Televisindo |
Surat kabar
Kota Medan juga memiliki sebagian terdiri dari 22 surat kabar seperti:
Nasional (12-surat kabar)
- The Jakarta Post
- Koran SINDO
- Media Indonesia
- Kompas
- Suara Pembaruan
- Sinar Harapan
- Republika
- Koran Tempo
- Koran Jakarta
- Investor Daily
- Media Indonesia
- Usaha dagang/jasa Indonesia
Lokal (10-surat kabar)
- Analisa
- Sumut Pos
- Waspada
- Andalas
- Medan Usaha dagang/jasa
- Sinar Indonesia Baru
- Jurnal Medan
- Pos Metro Medan
- Tribun Medan
- Metro 24-Jam
Pusat perbelanjaan
Plaza dan Mal
- Deli Plaza, Sinar Plaza, Menara Plaza, digabung dibentuk menjadi satu dengan nama "Podomoro City Deli Medan".
- Grand Palladium, terletak di Medan Petisah.
- Plaza Medan Fair, terletak di Medan Petisah.
- Medan Mall, terletak di Pusat Pasar.
- Medan Plaza, satu di antara plaza tertua di Medan. Plaza ini berhasil bertahan karena tetap mempertahankan penyewa kios yang menyediakan berbagai barang dan jasa yang ekonomis.
- Millenium Plaza, pusat penjualan telepon genggam, dulu bernama "Tata Plaza" sampai dengan tahun 1999.
- Sun Plaza, terletak di tidak jauh Kantor Gubernur Sumatera Utara di Medan Petisah.
- Cambridge City Square, di atasnya terdapat 4 kontruksi yang berupa apartemen.
- Thamrin Plaza, terletak di Medan Area, Medan.
- Perisai Plaza, sejak tahun 2006 Perisai Plaza mulai tutup secara perlahan.
- Olympia Plaza, satu di antara plaza tertua di Medan, bersebelahan dengan Medan Mall. Namun kini sudah tidak beroperasi sebagai tempat grosir pakaian, sepatu dan barang pecah belah.
- Brastagi Mall, awalnya bernama Price Mart. Selanjutnya bertukar nama dibentuk menjadi The Club Store. Setelah direnovasi, plaza ini bertukar nama dibentuk menjadi Mall The Club Store. Dan belakangnya bertukar nama dibentuk menjadi Brastagi Mall.
- Hong Kong Plaza - Novotel Soechi
- Macan Group (Macan Yaohan, Macan Syariah, Macan Mart, Macan Mart Syariah)
- Lotte Mart Wholesale, dulu bernama Makro.
- Yuki Pasar Raya dan Yuki Simpang Raya
- Yanglim Plaza
- Prima City Plaza dikenal sebagai City Plaza adalah plaza pertama di Kota Medan, berlokasi di Perlintasan Surabaya dan kini telah berubah dibentuk menjadi hotel...
- Horas Plaza juga di Perlintasan Surabaya, termasuk sebagai plaza tua dan sudah lama tutup.
- Juwita Mall bisa dikata sebagai mall pertama di Kota Medan, berdiri puluhan tahun sebelum Medan Mall dan bertahun-tahun sebelum City Plaza. Berlokasi di Perlintasan Surabaya.
Pasar
- Pusat Pasar, salah satu pasar tradisional tua di Medan yang sudah ada sejak zaman kolonial. Menyediakan berbagai keperluan pokok dan sayur mayur.
- Pasar Petisah. pemerintah kota menggabungkan pasar tradisional dan pasar modern. Tak ajab jika sekarang tampilannya tidak kumuh dan becek seperti pasar tradisional umumnya. Pasar Petisah dibentuk menjadi acuan berbelanja yang murah dan bermutu.
- Pasar Beruang, terletak di Perlintasan Beruang.
- Pasar Simpang Limun, salah satu pasar tradisonal yang cukup tua dan dibentuk menjadi merek dagang kota Medan. Terletak di persimpangan Perlintasan Sisingamangaraja dan Perlintasan Sakti Lubis. Saat ini sedang dalam tahap penataan bagi mengatasi kemacetan lalu lintas dampak kesibukan pasar ini.
- Pasar Ramai, pasar ini terletak di persimpangan Perlintasan Aksara & Perlintasan Thamrin yang bersebelahan dengan Thamrin Plaza.
- Pasar Timah, adalah terusan dari Pasar Besi yang lebih dekat dikata juga Pajak Besi. pasar ini menjulang sepanjang perlintasan Timah dari perlintasan Besi sampai menuju ke hadapan YangLim Plaza di perlintasan Emas, Medan.
- Pasar Sukaramai, pasar ini terletak di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area.
- Pasar Simpang Melati, pasar ini terkenal sebagai tempat perdagangan pakaian bekas dan dibentuk menjadi lokasi favorit baru para pemburu pakaian bekas setelah Pasar Simalingkar dan Jl. Pancing. Pasar Simpang Melati ramai dikunjungi pada kesudahan pekan.
- Pasar Ikan Lama, pasar ini tidak menjual ikan, pasar ini memasarkan tekstil yang cukup terkenal, bahkan tak jarang dibentuk menjadi sebagai obyek kunjungan wisata bagi para turis asing.
- Pasar Pagi Tanjung Rejo, pasar ini terletak di Perlintasan Setia Budi
Ada keunikan tersendiri dalam pengucapan Pasar di kalangan masyarakat di Medan. Orang Medan biasanya menyebut Pasar dengan sebutan Pajak seperti menyebut Pajak Petisah, Pajak Ikan Lama, Pajak Besi, dan lain-lainnya sehingga orang dari luar kawasan Kota Medan adakalanya bingung dengan mengira merujuk kepada kantor Dinas Perpajakan. Tidak dikenal secara pasti asal usul adat pengucapan ini di Kalangan Masyarakat di Kota Medan. Ada yang beranggapan, penyebutan pajak bagi penamaan pasar, bermula dari pungutan retribusi (pajak) bagi penjual-penjual di pasar.
Olahraga
Sebagian klub olahraga yang terdapat di Medan antara lain klub sepak bola: PSMS Medan, Medan Jaya, Medan Chiefs, Bintang PSMS Medan dan Medan United; dan klub basket: Angsapura Sania. Gelanggang olahraga yang terdapat di Medan antara lain Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga, dan GOR Angsapura. Sedangkan lapangan berolahraga adalah Lapangan Merdeka, Lapangan Persit Chandra Kirana (Perlintasan Gaperta), dan Lapangan Benteng.
Pekan Olahraga Kota Medan
Sejak tahun 2009, KONI Kota Medan dan pemerintah Kota Medan menjadikan Pekan Olahraga Kota (Porkot). Pembukaan dan penutupan Porkot dilaksanakan di Stadion Teladan.[17][18]
Porkot 2009 dilaksanakan tanggal 11-18 Agustus 2009 mempertandingkan 30 cabang olahraga.[17] Kecamatan Medan Helvetia menjuarai Porkot ini.[19][20]
Porkot 2010 dilaksanakan tanggal 11-18 Desember 2010 mempertandingkan 32 cabang olahraga.[21][22] Kecamatan Medan kota menjuarai porkot ini.[19]
Porkot 2011 dilaksanakan tanggal 15-22 Oktober 2011 mempertandingkan 33 cabang olahraga.[18] Kecamatan Medan Kota menjuarai Porkot ini dengan kecamatan Medan Helvetia ada di peringkat kedua dan kecamatan Medan Denai ada di peringkat ketiga.[23][24][25]
Konsulat Jendral
- Amerika Serikat
- Australia
- Belanda
- Belgia
- Britania Raya
- Brunei
- Republik Rakyat Cina
- Denmark
- India
- Jepang
- Jerman Barat
- Jerman Timur
- Luksemburg
- Malaysia
- Norwegia
- Pakistan
- Rusia
- Selandia Baru
- Singapura
- Sri Lanka
- Swedia
- Thailand
- Turki
- Uni Soviet
Kota kembar
Negara | Kota | Negara Bidang / Kawasan |
---|---|---|
Malaysia | Georgetown | Pulau Pinang |
Malaysia | Kuala Lumpur | Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur |
Indonesia | Jakarta | Kawasan Khusus Ibukota Jakarta |
Indonesia | Surabaya | Jawa Timur |
Lembaga ini telah dibentuk menjadi ajang saling tukar-menukar informasi dan perundingan bagi membincangkan berbagai masalah ekonomi dan perkotaan.
Berbagai kerangka kerjasama antara kota bersaudara, kenyataannya terus menjadi bertambah sempurna dalam bidang-bidang yang semakin luas, adun sosial maupun edukasi. Di aspek sosial, misalnya Ichikawa menggunakan lembaga ini bagi membantu pengadaan alat bantu pendengaran bagi melengkapi kemudahan kesehatan kota Medan. Di aspek pengembangan sumber daya manusia, Ichikawa juga memberikan pertolongan latihan bagi Pemerintah Kota Medan dalam bentuk magang, termasuk menjadikan program pertukaran pelajar di antara kedua kota.
Hal yang sama juga berlangsung antara Medan dengan kota kembar lainnya, adun Kwangju maupun Pulau Pinang. Di aspek perdagangan, lembaga ini telah menguruskan Pameran Perdagangan Kota Kembar (Sister City Trade Fair) yang bertaraf internasional, sehingga mampu mendesak pertemuan pengusaha-pengusaha kota masing-masing. Dengan nyata, hal ini mampu mendesak peningkatan perdagangan dan pelaburan di kota masing-masing di samping memberikan ketentuan dan perluasan pasaran produk yang dihasilkan. Medan memiliki rencana bagi menjalin hubungan kota kembar/sister city dengan kota Madaba di Yordania
Tokoh
Tokoh terkenal yang muncul di Medan:
- Peter Alma, seniman Belanda
- Chairil Anwar, penyair Indonesia
- Jan Gualtherus van Breda Kolff, pemain sepak bola Belanda
- Let. Jend. Djamin Ginting, Mantan Panglima Kodam I/BB
- Tengku Amir Hamzah, Pujangga
- Burhanuddin Harahap, Perdana Menteri Indonesia ke-9
- Kees Hoving, perenang Belanda
- Cees Korvinus, politikus dan advokat Belanda
- John Juanda, pemain poker Amerika Serikat
- Guru Patimpus Sembiring Pelawi, pendiri Kota Medan
- Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri Indonesia ke-2
- Soegiarto, Menteri Badan Usaha Kepunyaan Negara Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu sebelum Perombakan II
- Babs van Wely, ilustrator Belanda
- Ruhut Sitompul, pengacara dan politikus Indonesia
- Joko Anwar, sutradara Indonesia
Lihat pula
- Daftar Kawasan Tingkat II
- Kesawan, Medan
- Objek wisata di Kota Medan
- Daftar sekolah menengah atas swasta di Sumatera Utara
- Daftar Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Utara
Referensi
- ^ "Pemko Medan - Lambang Kota Medan". Diakses 2010-05-28.
- ^ a b c d kota-medan-diwarnai-aksi-unjukrasa "Pelantikan Walikota Medan diwarnai Demonstrasi". Detikcom. 2010-07-26. Diakses 2010-07-26.
- ^ a b c d "Ribuan orang hadiri pelandikan Walikota Medan". Okezone. 2010-07-26. Diakses 2010-07-26.
- ^ a b c d "Drs Rahudman Harahap MM-Drs T Dzulmi Eldin Dilantik, Masyarakat Kota Optimis, Medan Semakin Tertata dan Maju". Harian Sinar Indonesia Baru. 2010-07-26. Diakses 2010-07-26.
- ^ a b c d "WAKIL WALIKOTA MEDAN SEBAGAI PLT WALIKOTA MEDAN". 2013-06-13. Diakses 2013-07-01.
- ^ a b "Luas Wilayah, Banyak Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012". BPS Sumut. 2012. Diakses 2014-01-11.
- ^ Fox News artikel 18 Sept 2012
- ^ Bangkok Post artikel 07 Nov 2013
- ^ Perret, Daniel. Kolonialisme dan Etnisitas, Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 278.
- ^ a b "Website Pemko Medan". Diakses 2009-12-23.
- ^ a b kota-medan-m-fitriyus-plt-sekda&catid=160:agenda-wali kota-medan&Itemid=153 "Gubsu sah Walikota Medan - Waspada Online". Diakses 2010-03-11.
- ^ kota-dan-wakil-wali kota-medan&catid=3:nasional&Itemid=128 "KPU: Rahudman-Eldin, Walikota dan Wakil Walikota Medan". Harian Analisa. 2010-06-20. Diakses 2010-07-05.
- ^ "BPS Kota Medan - Banyak Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2009". Diakses 2010-07-05.
- ^ a b c "Penduduk Sumut paling padat di Medan". 2010-08-17. Diakses 2010-08-25.
- ^ a b (Indonesia) "Orang Melayu di Kota Medan".
- ^ "IDI, Peradin, Ikatan Notaris Cabang Medan, PWI, 1980".
- ^ a b "Portal Berita Orang Sumut | Portalnya Orang Sumut". ANTARA Sumut. 2009-08-12. Diakses 2011-10-30.
- ^ a b Lukmanul Hakim (2011-10-22). "Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan". Koni-medan.org. Diakses 2011-10-30.
- ^ a b Freddie Chandra S.Kom. "Medan Kota Juara Umum Porkot 2010 - Harian Medan Bisnis". Medanbisnisdaily.com. Diakses 2011-10-30.
- ^ "Helvetia Juara Umum | Arsip Harian Sumut Pos | 7078". Hariansumutpos.com. 2009-08-19. Diakses 2011-10-30.
- ^ Freddie Chandra S.Kom. kota_buka_porkot_medan_2010_hari_ini/ "Walikota Buka Porkot Medan 2010 Hari Ini - Harian Medan Bisnis". Medanbisnisdaily.com. Diakses 2011-10-30.
- ^ "Wali Kota Dukung Gelaran Porkot 2010 | Arsip Harian Sumut Pos | 66695". Hariansumutpos.com. 2010-11-20. Diakses 2011-10-30.
- ^ "Medan Kota Tetap Juara Porkot Medan 2011". KONI Medan. 2011-10-26. Diakses 2011-10-30.
- ^ Lukmanul Hakim (2011-10-22). "Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan". Koni-medan.org. Diakses 2011-10-30.
- ^ Freddie Chandra S.Kom. "Medan Kota Pertahankan Gelar Juara Umum Porkot - Harian Analisa". Analisadaily.com. Diakses 2011-10-30.
Daftar pustaka
- (Indonesia) Suti, Bayo Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi Pengembangan Daerah, Medan, 1979)
Pranala luar
- Situs resmi Pemerintah Kota Medan (Indonesia)
- Situs Pariwisata Sumatera Utara (Indonesia)
- Koran lokal
- Tribun Medan (Indonesia)
- Harian Analisa (Indonesia)
- Harian Waspada (Indonesia)
- Harian Global (Indonesia)
![]() | Selat Malaka | ![]() | ||
Kabupaten Deli Serdang | ![]() | Kabupaten Deli Serdang | ||
![]() ![]() | ||||
![]() | ||||
Kabupaten Deli Serdang |
|
|
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | DKI Jakarta | 9.607.787 | ![]() Kota Medan | 7 | Depok | Jawa Barat | 1.738.570 |
2 | Surabaya | Jawa Timur | 2.765.487 | 8 | Semarang | Jawa Tengah | 1.555.984 | |
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.394.873 | 9 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.763.475 | |
4 | Bekasi | Jawa Barat | 2.334.871 | 10 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.338.663 | |
5 | Medan | Sumatera Utara | 2.097.610 | 11 | Tangerang Selatan | Banten | 1.290.322 | |
6 | Tangerang | Banten | 1.798.601 | 12 | Batam | Kepulauan Riau | 1.153.860 |
|
|
jakarta-barat.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, dan lain sebagainya.