Banten |
---|
— Provinsi — |
|
Slogan: Iman Taqwa |
Peta lokasi Banten |
Negara | Indonesia |
---|
Ibu kota | Kota Serang |
---|
Koordinat | 5° 7' 50" - 7° 1' 11" LS 105° 1' 11" - 106° '12" BT |
---|
Demografi |
• Suku bangsa | Banten (47%), Sunda (23%), Jawa (12%), Betawi (9,62%), Tionghoa (1,1%), Batak (0,93%), Minangkabau (0,81%), Lain-lain (5,54%)[2] |
---|
• Agama | Islam (96,6%), Kristen (1,2%), Katolik (1%), Buddha (0,7%), Hindu (0,4%) |
---|
• Bahasa | Sunda, Jawa Banten, Indonesia, dan Betawi |
---|
Zona waktu | WIB |
---|
Situs web | http://www.bantenprov.go.id |
---|
Banten yaitu sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dahulunya adalah anggota dari Provinsi Jawa Barat, namun dilainkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya hal berada di Kota Serang.
» Provinsi Banten » Range Alokasi Kode POS : 15 xxx & 42 xxx » Range Fakta Kode POS : 15111 - 15820 & 42111 - 42455 | » Ibukota : Kota Serang » Banyak Kota + Kabupaten : 8 » Banyak Kota : 4 Kabupaten : 4 » Banyak Disktrik / Distrik : 155 » Banyak Kampung + Kelurahan : 1.551 (Ket : Kampung = Kampung = Pekon) » Banyak Pulau : 131 Pulau yang sudah punya nama = 60 Pulau yang belum punya nama = 71 » Luas Wilayah : 9.652,92 km² (BPS 2013) » Banyak Masyarakat : 9.938.820 (DKCS 2013) |
Geografis
Wilayah laut Banten adalah salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda adalah salah satu jalur lewat lintas laut yang strategis karena dapat dilintasi kapal besar yang mempertalikan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten adalah jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama kawasan Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) adalah wilayah penyangga untuk Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
Ketentuan yang jangan dilampaui wilayah
Topografi
Kondisi topografi Banten yaitu sebagai berikut:
- Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare
- Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
- Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati yaitu menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.
Sejarah
Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lewat adalah sebuah kawasan dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan warga yang buka dan makmur. Banten pada 100 tahun ke-5 adalah anggota dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara yaitu Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Disktrik Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan hal berada isinya 2 baris ucapan mempunyai bentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman. Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini dampak serangan Kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di anggota barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dikatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten yaitu salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, membentuk Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibu kota atau pakuan (berasal dari istilah pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu mempunyai ukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak jangan-jangan lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya yaitu puteri Sri Baduga Maharaja.
Dengan dihancurkannya Pajajaran maka Banten mewarisi wilayah Lampung dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.[3]
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten adalah pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam beliau lebih panjang. Melewati tengah-tengah kota hal berada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal macam jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota hal berada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu hal berada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang benar. Di tengah kota terdapat alun-alun yang dipakai untuk kebutuhan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di anggota selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat kontruksi datar yang diangkat dan beratap, dinamakan Srimanganti, yang dipakai sebagai tempat raja bertatap depan dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid besar.
Pada awal 100 tahun ke-17 Masehi, Banten adalah salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang untuk tumbuhnya perekonmian warga. Kawasan kekuasaannya meliputi juga wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Lewat orang Inggris membentuk loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah masuk di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) dampak gerakan orang Belanda.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda melahirkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibina pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java yaitu provinsi pertama yang dibina di wilayah Hindia Belanda yang ditetapkan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan yaitu Bantam Regentschappen dalam Provincie West Java di samping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Preanger (Priangan), dan Cirebon.
Kebiasaan dan harga
Beberapa besar anggota warga memeluk agama Islam dengan semangat religius yang ketinggian, tetapi pemeluk agama beda dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan kebiasaan warga Banten, diantaranya seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur diantaranya Masjid Besar Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan sedang banyak peninggalan bedanya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam adalah suku asli Sunda Banten yang sedang menjaga tradisi antimodernisasi, benar metode berpakaian maupun pola hidup bedanya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Kebiasaan Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di kawasan Kanekes, Disktrik Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan warga Baduy umumnya terletak di kawasan saluran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Kawasan ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dihidupi dan dijaga baik-baik, jangan dirusak.
Bahasa
Masyarakat asli yang hidup di Provinsi Banten berkata menggunakan dialek yang adalah turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten dipakai oleh etnik Jawa. Dan, di anggota utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga dipakai oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga dipakai terutama oleh pendatang dari anggota beda Indonesia.
Senjata tradisional

Golok
Golok yaitu senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Kawasan Khusus Ibu Kota Jakarta
Rumah kebiasaan
Rumah kebiasaannya yaitu rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung yaitu batu yang sudah dibuat sedemikian rupa mempunyai bentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang dipakai untuk alas menumbuk beras. Rumah kebiasaan ini sedang banyak ditemukan di kawasan yang dihuni oleh orang Kanekes atau dinamakan juga orang Baduy.
Pemerintahan
Beberapa Kawasan Penting
Terdapat beberapa kawasan penting di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
Daftar gubernur dan Wakil Gubernur
Pada saat terbentuknya Provinsi Banten, Gubernur Hakamuddin Djamal dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten meneguhkan Djoko Munandar dan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama. Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dilakukan Pemilihan Kepala Kawasan langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan Mohammad Masduki, kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
Wakil Gubernur
Pendidikan
Perguruan Ketinggian di Banten:
Perguruan Ketinggian Negeri
Perguruan Ketinggian Kedinasan
Perguruan Ketinggian Swasta
- Universitas Pelita Keinginan, Karawaci, Tangerang
- Universitas Gunadarma, Kampus K, Karawaci, Tangerang
- Universitas Pamulang, Pamulang,Tangerang Selatan
- Universitas Multimedia Nusantara, Summarecon Serpong, Tangerang
- Surya University, Summarecon Serpong, Tangerang
- Universitas Serang Raya Serang, Banten
- Universitas Bina Nusantara Kampus Alam Sutera
- Universitas Pembangunan Jaya
- Universitas Teknologi Nusantara Cilegon
- Universitas Swiss German Serpong
- Universitas Pamulang
- Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
- Universitas Muhammadiyah Jakarta,Jl KH Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Banten
- Universitas Muhammadiyah Tangerang
- Universitas Pramita Indonesia
- Universitas Mathla'ul Anwar Banten
- Universitas Banten Jaya Serang, Banten
- Sekolah Ketinggian Manajemen Prasetiya Mulya, Bumi Serpong Damai
- Sekolah Ketinggian Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten (STIE Bina Bangsa Banten)
- Sekolah Ketinggian Ilmu Ekonomi Banten
- Sekolah Ketinggian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek Tangerang
- STIA Maulana Yusuf Banten
- STAKAD
- STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
- Bina Sarana Informatika
- Perguruan Ketinggian Raharja Tangerang
- Politeknik Piksi Masukan Serang
- Politeknik Krakatau
- Institut Teknologi Indonesia Serpong
- Institut Ilmu Al Qur`an
- Sekolah Ketinggian Agama Islam Darul Qalam
- Sekolah Ketinggian Keguruan Ilmu Pendidikan Surya, Gading Serpong
- Sekolah Ketinggian Agama Cahaya Madani Boarding School
- Sekolah Ketinggian Ilmu Administrasi Banten (Pandeglang)
Ekonomi dan kependudukan
Pada tahun 2006, masyarakat Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), didampingi sektor komersial, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan perhubungan (8,58%), serta pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan banyak penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, didampingi oleh pertanian (21,14%), komersial (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
Transportasi
Provinsi Banten yang hal berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar benar skala lokal, regional, nasional, bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap gerakan benda/barang dan penumpang yang dari dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang hal berada di Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena kegiatannya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan bedanya.
- Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang adalah gerbang masuknya benda/barang dan penumpang ke Indonesia.
- Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya benda/barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
- Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang adalah gerbang masuk benda/barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor perhubungan dapat dibagi dalam golongan ke dalam tiga anggota yaitu perhubungan darat, perhubungan laut, dan perhubungan udara. Ketiga anggota tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk perekonomian di Provinsi Banten.
Perhubungan darat
Jalan
Sampai tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km hal berada dalam kondisi benar, 214,314 km dalam kondisi sedang dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi sampai belakang tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 km hal berada dalam kondisi benar sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km, dan kondisi rusak sebesar 305,320 km.
Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena hal beradanya kegiatan perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Ketentuan yang jangan dilampaui DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan provinsi biasanya cukup benar dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas biasanya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan warga.
Terminal
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang serta perpindahan antarmoda transportasi adalah unsur penting dalam pelayanan gerakan penumpang dan benda/barang. Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten, yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan, dan Terminal Merak.
Angkutan umum

Orang Belanda di Muara Binuangeun, sepulang dari memancing di
Pulau Tinjil (tahun 1936)
Untuk melayani gerakan penumpang dan benda/barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini sedang dilayani dengan kendaraan ukuran kecil dan dalam penyelenggaraannya sedang dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek dengan banyak kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab./Kota Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak dilayani dengan 66 trayek dengan banyak kendaraan sebanyak 1.436.
Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang sedang belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis yang melayani jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp. Bayah-Cikotok-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bis DAMRI ukuran sedang.
Kereta api
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% adalah jalur rel yang sedang beroperasi dengan rata–rata banyak gerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari dan kereta benda/barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada banyak angkutan penumpang dan benda/barang.
Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 km adalah ‘single track’ yang terdiri dari lintas operasi Merak-Tanah Akang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 km dan lintas tidak operasi (jalur mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah, dan Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164,3 km.
Perhubungan laut

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan, dan Pelabuhan Bojonegara
Perhubungan udara
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta secara nasional adalah bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya benda/barang dan penumpang dari dalam maupun luar negeri. Di samping itu terdapat juga bandara bedanya seperti Bandar Udara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, Bandara Budiarto di Tangerang dan Bandara Gorda yang hal berada di Kabupaten Serang
Bandar Udara Pondok Cabe adalah bandara untuk kegiatan ‘general aviation’, Bandara Budiarto adalah bandara yang dipakai untuk training kegiatan penerbangan. Sementara Bandara Gorda dipakai sebagai bandara militer.
Tempat wisata di Banten

Masjid Besar Banten, seb. 1926
Masjid Besar Banten
Lihat Masjid Besar Banten
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu taman nasional dan lokasi konservasi alam yang penting di Indonesia dan dunia. Selain keindahan hutan tropis dataran rendah, badak bercula satu adalah primadona energi tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi yaitu Gunung Honje. Ciri khas taman nasional ini yaitu perannya sebagai habitat alami beragam macam binatang yang dijaga, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng, beragam macam primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka macam burung.
Kawasan ini dapat dicapai melewati Labuan atau melewati jalan laut dengan perahu menuju salah satu pulau yang hal berada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan beragam sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan cairan bersih.
Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga telah tersedia. UNESCO telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon adalah situs cagar alam warisan dunia.
Pulau Dua/Pulau Burung
Energi tarik utama kawasan ini yaitu keindahan alam laut berupa gugus karang, beragam macam ikan laut, dan tentu saja beragam macam burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 macam yang berasal dari beragam negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari Benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua dapat dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor; atau dengan langsung kaki dalam waktu 15 s.d. 30 menit melewati kawasan pertambakan di Kampung Sawah Besar, Kasemen. Memang, dampak sedimentasi selama puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa.
Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata Pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini diurus oleh sebuah perusahaan swasta yang melahirkan beragam fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resor yang disusun dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bidang usaha, sunset lounge, klub pantai, kolam renang, dsb-nya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi cairan, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dsb-nya. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini melahirkan penyewaan mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
Gunung Karakatau
Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah Provinsi Lampung ini terletak di perairan Selat Sunda. Dan adalah salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan Benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat Gunung Krakatau lewat membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang sampai kini sedang tetap giat. Meski hal berada di Selat Sunda serta wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini lebih mudah dicapai dari Pantai Anyer-Carita dan izin mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga dapat diperoleh di kawasan ini, diperlukan waktu sekitar satu jam menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan wisata alam seperti misalnya berkemah, langsung kaki, memancing, dan pemandangan alam laut yang indah.
Rawadano
Rawadano atau nama beda Cagar Alam Rawa Danau terletak di Kabupaten Serang, dan berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini adalah kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh beragam macam pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang untuk aneka macam binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari 250 macam burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melewati tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
Kang dan Nong Banten
Kang dan Nong Banten yaitu istilah untuk Duta Wisata, Pemuda dan Pembangunan Provinsi Banten. Dilakukan pertama kali pada tahun 2000 dan didampingi oleh 2 kabupaten dan 1 kota yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang dan Lebak ikut serta. Kang Nong Banten 2012 di Hotel Ratu Bidakara, Serang.
Lain-lain
Stasiun televisi
Stasiun televisi yang hal berada di Banten diantaranya yaitu Banten TV, Carlita TV, Baraya TV, dan Cahaya TV
Olahraga
Lippo Village International Circuit
Sirkuit jalan raya pertama berstandar internasional di Indonesia yang terletak di Karawaci Tangerang ini hendak menjadi persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan. Sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini hendak menjadi arena balap A1 dan Formula 1, dan adalah sirkuit ke dua di indonesia setelah Sirkuit Sentul yang pernah dipakai pada event A1
Sepak Bola
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Banten diantaranya Tangerang Wolves (sepak bola), Persita Tangerang (sepak bola), Persikota Tangerang (sepak bola), Perserang Serang (sepak bola), Serang Jaya (sepak bola), Persipan Pandeglang (sepak bola), dan PS Krakatau Steel (sepak bola). Gelanggang olahraga yang terdapat di Banten diantaranya Stadion Benteng, Stadion Maulana Yusuf, Stadion Krakatau Steel, dan Stadion Ona Rangkasbitung.
Lihat Pula
Referensi
- ^ Sensus Masyarakat 2010
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ Guillot, Claude. (1990). The sultanate of Banten. Gramedia Book Publishing Division. hlm. 19.
- ^ http://www.pelita.or.id/baca.php?id=78344
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmuwan.web.id, jakarta-barat.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.